Minggu, 25 April 2010

universitas surabaya kampus hijau: Segera Beredar, Perkakas Rumah Tangga Bertenaga Urin!


Kendaraan serta perkakas elektronik rumah tangga bertenaga urin (air seni) akan segera dipasarkan dalam lima bulan ke depan. Teknologi ini digagas oleh para peneliti dari Universitas Ohio.
Dengan menggunakan batu nikel yang dijadikan elektroda, peneliti mampu menciptakan gas hydrogen dalam jumlah besar yang berasal dari urin sapi hingga bisa digunakan sebagai bahan bakar. “Satu sapi bisa menyediakan energi yang cukup untuk mensuplai air hangat bagi 19 rumah,” ujar professor Universitas Ohio yang turut dalam penelitian tersebut, Gerardine Botte.
Kekuatan urin ada pada gas hidrogennya. Gas hydrogen merupakan elemen yang paling banyak ada di dunia ini namun memerlukan usaha keras untuk memproduksi, menyimpan, mengirimkan, dan menggunakannya secara otomatis.
Menyimpan gas hydrogen murni membutuhkan teknanan tinggi dan temperatur yang rendah. Material kecil baru (nanomaterial) dengan area permukaan yang tinggi bisa menyerap hydrogen, tetapi tentu harus diproduksi dalam skala komersial.
Menyatukan hydrogen dengan unsur kimia lain seperti oksigen untuk menghasilkan air, membuat hydrogen lebih mudah untuk disimpan dan dialirkan. Namun, mengeluarkan hydrogen saat dibutuhkan biasanya memerlukan tenaga listrik yang cukup besar.
Selain oksiger, Botte dan rekan juga menemukan hal lain yakni penyatuan hydrogen dengan nitrogen, mampu membuat hydrogen tersimpan dalam kondisi aman, sehingga bisa dilepaskan dengan menggunakan sedikit energi listrik yakni sekitar 0,037 Volt dimana energi yang dibutuhkan idealnya yakni 1,23 Volt untuk air. (sab/foto: grtu)
sumber : Rileks.com
moga2 universitas surabaya nda pakai begituan, ntar bukan jadi kampus hijau, tapi jadi kampus pesing.. @_@

universitas surabaya kampus hijau: Global Warming Sebabkan Binatang Mengecil


Iklim bumi semakin lama semakin panas. Efek pemanasan global pun kian menjadi ancaman. Peneliti juga menemukan bahwa efek pemanasan global tersebut berpengaruh juga pada ukuran binatang yang ada sekarang. Dengan suhu bumi yang semakin meningkat, ukuran hewan yang kini ada pun jadi semakin mengecil. Efek pengkerdilan binatang ini tidak hanya terkadi di satu bagian bumi saja tapi sudah berdampak menyeluruh mulai dari beruang kutub di Artik hingga coral reefs di laut tropis.
Hubungan antara peningkatan suhu bumi dengan ukuran binatang memang terbukti ada, ujar Martin Daufresne dari Aix-en-Provence, badan penelitian dari Prancis. “Menjadi kecil berarti mengindikasikan pada spesies yang berukuran kecil, tetapi itu juga berarti bahwa sepsis tersebut terlihat lebih muda atau lebih kecil daripada umurnya,” Daufresne menjelaskan.
Ia dan rekannya menggunakan survey jangka panjang untuk melakukan pengukuran pada beberapa komunitas akuatik yang terdiri dari berbagai macam organisme, termasuk bacteria, pitoplankton, dan ikan yang tinggal pada berbagai macam lingkungan mulai dari sungai hingga air laut. Penelitian ini memperlihatkan bahwa rata-rata komunitas tersebut akan semakin mengecil seiring dengan meningkatnya termperatur setiap harinya.
Contohnya, komunitas ikan yang hidup di Sungai besar di Perancis. Peneliti menemukan adanya pengurangan ukuran ikan sebesar 60% dari waktu ke waktu selama dua ratus tahun, ujar Daufresne kepada LiveScience. Ia juga menjelaskan bahwa hubungan antara global warming dengan pengerdilan ukuran yang terjadi masih belum jelas dan perlu penelitian yang jauh lagi. Namun, satu hal yang pasti adalah global warming telah berpengaruh pada ukuran fisik makhluk hidup di seluruh bagian dunia.
Penelitian pada satwa di laut juga mendorong peneliti lain membuktikan efek global warming ini pada satwa yang hidup di darat. Peneliti lainnya kemudia mencoba mengamati domaba-domba di Skotlandia. Ternyata, hipotesis yang menyatakan bahwa suhu mempengaruhi ukuran hewan semakin mengecil benar adanya. Domba skotlandia juga semakin mengecil jika dibandingkan ukurannya semula pada beberapa abad sebelumnya.
Daufresne juga melihat bahwa akibat dari adanya pengerdilan ini akan berdampak pada rantai makanan. “Ukuran spesies ini akan berpengaruh pada rantai makanan. Semakin besar sebuah makhluk pasti akan semakin tinggi urutan dalam rantai makanan,” ujar Daufresne.
Mungkin karena global warming ini juga ukuran manusia hingga ukuran binatang juga semakin mengecil. Jika pada tempo dulu, ukuran manusia begitu besar, kini ukuran manusia pun tidak lebih dari dua meter. Jika pada masa purba dulu, binatang yang hidup semacam dinosaurus dan kawan-kawan, kini binatang-binatang besar itu pun sudah punah. Inilah satu dari sedikit dampak nyata dari sebuah global warming yang telah menjadi keprihatinan dunia. (sab/foto: thebsreport)
nah loh, ayo mahasiswa universitas surabaya jangan di kampus aja hijau nya, tapi dimana2.. ^^


universitas surabaya kampus hijau

Rabu, 10 Maret 2010

Universitas Surabaya Kampus Hijau



Foto pas masuk Universitas Surabaya kampus hijau.

Lihat tuh, bagian hijau nampak mendominan di kampus, cocok kalo dikatakan Universitas Surabaya Kampus Hijau.. :)

Senin, 08 Maret 2010

"Universitas Surabaya Kampus Hijau"

Universitas Surabaya Kampus Hijau adalah topik yang diberikan kepada mahasiswa mata kuliah Topik Khusus Internet yang bertujuan agar mahasiswa dapat lebih mengenal dan memahami tentang Search Engine Optimizer (SEO). Oleh karena adanya tugas dengan topik tersebut lahirlah blog ini. :)

Saya telah membuat 2 blog yang berkaitan, yaitu:
di Blogspot:
Universitas Surabaya Kampus Hijau
di Wordpress:
Universitas Surabaya Kampus Hijau

Universitas Surabaya Kampus Hijau

Kunjungi juga situs yang berisikan tentang Universitas Surabaya Kampus Hijau di Facebook..

Universitas Surabaya Kampus Hijau on Facebook

Universitas Surabaya Kampus Hijau

Kunjungi juga situs yang berisikan tentang Universitas Surabaya Kampus Hijau di wordpress..
Universitas Surabaya Kampus Hijau

Minggu, 07 Maret 2010

Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Universitas Surabaya Kampus Hijau Ciptakan Software Penghijauan

Perkembangan pembangunan perkotaan semakin pesat dari waktu ke waktu, hal tersebut dapat meminimalkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan tentunya dapat mengurangi pula area untuk penghijauan kota sehingga secara tidak langsung keseimbangan ekosistem perkotaan terganggu.

Gangguan tersebut dapat berupa meningkatnya suhu udara dan pencemaran udara. Oleh karena itu perlu adanya sistem penghijauan kota untuk membantu pemerintah dalam menghijaukan suatu lahan.

Berangkat dari kondisi itu mendorong Wayan, mahasiswa Jurusan Teknik Informatika UBAYA membuat software untuk membantu penghijauan kota.

Software ini diharapkan dapat membantu pihak pemerintah, khususnya Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota dalam masalah penghijauan kota.

Hasil evaluasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa aplikasi ini dapat membantu Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota dalam menentukan kombinasi tanaman penghijauan yang cocok pada suatu wilayah.

Dalam pembuatan software ini, Wayan memulai dengan melakukan wawancara dengan pihak terkait, mengumpulkan data serta mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan penghijauan kota. Kemudian disusunlah sebuah database yang dibutuhkan antara lain data peta geografis, tanaman penghijauan, biaya, serapan tanaman terhadap polusi, beserta cara perhitunganya.

Kemudian data tersebut diproses hingga mendapatkan hasil berupa output komposisi penghijauan yang dapat dilakukan disuatu wilayah tertentu beserta jumlah dana yang diperlukan.

(doddy@ubaya.ac.id)
dikutip dari suarasurabaya.net

sumber: Universitas Surabaya kampus nan hijau :)




Universitas Surabaya Kampus Hijau Universitas Surabaya Kampus Hijau 
Universitas Surabaya Kampus Hijau Universitas Surabaya Kampus Hijau
Universitas Surabaya Kampus Hijau Universitas Surabaya Kampus Hijau
Universitas Surabaya Kampus Hijau Universitas Surabaya Kampus Hijau
Universitas Surabaya Kampus Hijau Universitas Surabaya Kampus Hijau
Universitas Surabaya Kampus Hijau Universitas Surabaya Kampus Hijau
Universitas Surabaya Kampus Hijau Universitas Surabaya Kampus Hijau
Universitas Surabaya Kampus Hijau Universitas Surabaya Kampus Hijau
Universitas Surabaya Kampus Hijau Universitas Surabaya Kampus Hijau
Universitas Surabaya Kampus Hijau Universitas Surabaya Kampus Hijau